HEADLINE OPINI

SAVE THE EARTH, SAVE YOUR LIFE!!

Oleh : Yan_T*

Ngerasa gak sih kalau iklim di bumi ini tambah panas?! Yup… iklim di setiap sudut bumi sudah berubah! Dan sekarang saatnya kita harus bekerja sama untuk ‘melawan’ masalah yang paling hebat: pemanasan global alias global warming. That’s so serious problem GUYS!

Pengertian dari global warming sendiri yaitu fenomena meningkatnya suhu bumi di atas ambang normal sekitar 300 ppm. Biasanya, suhu bumi terjaga oleh atmosfer yang menyerap panas secukupnya dari matahari dan bersama bumi memantulkan keluar sebagian lainnya. Namun sekarang sudah terlalu banyak gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), klorofluorokabron (CFC), metana (CH4) dan nitrogen oksida (N2O) yang menumpuk di atmosfer sehingga menghambat keluarnya panas matahari. Akibatnya, suhu bumi semakin panas. Hal ini disebut juga sebagai efek gas rumah kaca (green house effect) karena atmosfer diibaratkan sebagai rumah kaca yang menaungi bumi.

Lalu bagaimana dengan dampaknya?! Sadar atau tidak setiap kali kita menyalakan lampu, memasang charger hp, atau mengendarai sepeda motor, kita menggunakan energi. Dan ketika miliaran orang di dunia ini menggunakan energy itu pada saat yang bersamaan, kita punya andil dalam menyebabkan polusi global warming, yang mengancam bumi berikut isinya. Global warming inilah yang memicu perubahan iklim di bumi dan yang menyebabkan banjir, badai, mencairnya es di Kutub Utara, meningkatnya ketinggian air laut, sampai kebakaran hutan.

Mencairnya es di kutub yang menambah tingginya permukaan laut merupakan dampak yang paling diwaspadai karena wilayah pesisir laut akan terancam hilang termasuk pulau-pulau kecil yang menyebar di seluruh Indonesia. Diperkirakan, pada 2050, sebagian wilayah utara Pulau Jawa, termasuk Ancol, Tanjung Priok, dan Bandara Soekarno Hatta, akan tenggelam.

Ironisnya, terhadap kemungkinan ancaman bencana yang disebabkan perubahan iklim itu, kita sering melupakan bencana yang telah terjadi dalam waktu yang tidak lama. Bahkan, lebih parah lagi kita cenderung menjadi tidak peduli. Seolah-olah tidak akan terjadi apapun pada bumi. Padahal, bencana sudah di depan mata kita.

Ancaman perubahan iklim tersebut menuntut kita untuk mengubah kebiasaan hidup. Mulai dari hal yang paling sepele, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang! Be a change of “virus” for your friends, family, neighbor and everyone who you meet. terkadang kita memang harus melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Termasuk melakukan apapun untuk menjaga bumi kita. Save our world right now!!

Demi menjaga agar bumi ini tetap nyaman untuk dihuni, perusahaan besar seperti Taiwan Asustek Computer.Inc pun mau berinovasi untuk memproduksi laptop yang bahan pembungkus utamanya dari bambu! Gerakan Back To Nature tersebut juga dilakukan oleh beberapa pihak produsen besar lainnya seperti Dell, Lenovo, Apple dan Hewlett Packard. Kabarnya beberapa produsen alat elektronik tersebut berencana akan meminimalisasi penggunaan PVC dan bahan potensi racun dalam produknya. Hewlett Packard juga akan merecycle beberapa produknya.

Perusahaan besar seperti mereka saja mau melakukan sesuatu untuk melindungi bumi, lalu bagaimana dengan kamu? Gak mungkin kan kita terus-terusan membiarkan air banjir menggenangi kawasan Sumatera (Medan, Padang, Jambi), Jawa (Jakarta, Surabaya), Kalimantan (Samarinda, Pontianak), Sulawesi, dan bahkan kawasan Timor (Kupang dan Belu) dan membiarkan beberapa bencana alam merusak kampung halaman kita?!!

Step 1, Mulai dari diri sendiri. Peduli hidup dan masa depan lingkungan kita yang lebih baik dengan selalu mencari tahu perkembangan terbaru perubahan iklim dari berbagai sumber informasi lalu sebarkan dan tularkan kepada orang dimana saja dan kapan saja. Ini merupakan tindakan yang paling sepele tapi tetap membutuhkan komitmen dari diri kita sendiri. Beberapa waktu yang lalu para anggota UNFCCC (United Nations Framework for Climate Change Convention) berkumpul di Bali mencari solusi terbaik untuk menyelamatkan bumi. Tapi, semua itu akan percuma kalau masing-masing dari kita tidak memiliki komitmen untuk memulainya.

Step 2, Hemat energy listrik “switch off the electricity”. Penerangan di rumah biasanya menghasilkan 5-10 persen total jejak karbon rumah tangga. Sebagian besar alat elektronik di rumah seperti televisi, kulkas, AC, penyedot debu, oven, setrika, mesin cuci, dan komputer menyerap listrik dalam jumlah besar, termasuk saat berada dalam kondisi stand by. Jadi, jangan cuma mematikan alat elektronik dengan remote control, tapi cabut kabel charger HP, radio, komputer, dan alat lainnya saat tidak digunakan.

Step 3, Recycle (daur ulang) yaitu mengubah barang-barang lama sehingga bisa dibuat barang baru untuk dipergunakan lagi. Pembuangan sampah yang terus-menerus tanpa mengolahnya lebih lanjut atau mendaur ulang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Daur ulang bisa dilakukan dalam pemilihan sampah organik dan nonorganik. Yang organik (seperti sisa buah, sayur, dan makanan alami) dapat dijadikan kompos, sedangkan yang nonorganik (seperti plastik, kertas, tembaga) dapat di daur ulang untuk dijadikan produk-produk lainnya.

Step 4, Jangan membakar sampah! Karena sampah yang dibakar bisa menghasilkan gas-gas yang dapat menimbulkan pencemaran tanah dan udara. Ini juga yang mengakibatkan lubang pada ozon bumi semakin meluas.

Step 5, Lakukan hemat BBM dan gunakan alat transportasi umum. Berdasar data WWF, sektor transportasi menyumbang 27 persen emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil.

Step 6, Lakukan cek emisi karbon kendaraan pribadi dengan rutin. Hal ini untuk meminimalisasi gas-gas racun yang keluar dari kendaraan.

Step 7, Hemat air. Menurut WHO, air yang layak dimanfaatkan manusia 2,5 persen dari seluruh air di bumi. Sisanya, 97,5 persen, adalah air laut. Sementara yang dapat dikonsumsi manusia hanya 1 persen dari 2,5 persen tadi!

Step 8, Hindari plastik. “say no to plastic bags”. Plastik merupakan benda yang lama terurai di alam, bahkan membutuhkan waktu 1.000 tahun untuk diuraikan secara alami oleh bumi sehingga menumpuk menjadi sampah. Apalagi bila penumpukan tersebut terjadi diluar TPA (tempat pembuangan akhir), seperti pantai, hutan, gunung, ataupun sungai dan selokan, plastik dapat mengakibatkan dampak yang luar biasa saat hujan lebat, antara lain, banjir.

Step 9, Daur ulang kertas. Gunakan kertas pada dua sisinya untuk mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan dan biasaka menggunakan kembali kertas bekas. Tahu kenapa? Karena kertas yang biasa kita gunakan terbuat dari serat kayu sehingga semakin banyak kertas yang digunakan, semakin banyak juga pohon yang ditebang. Luas hutan Indonesia -yang merupakan kedua terbesar didunia dan berfungsi sebagai paru-paru bumi- kini semakin berkurang akibat penggundulan dan pembalakan liar (illegal loging) rata-rata 1,19 juta hektare per tahun.

Step 10, Hindari penggunaan styrofoam. Selain karena tidak bisa diurai oleh alam, styrofoam juga berbahaya bagi kesehatan. Styrofoam yang digunakan sebagai wadah makanan atau minuman sangat berbahaya bagi kesehatan karena bahan kimia yang terkandung dalam Styrofoam akan berpindah ke makanan. Perpindahan tersebut akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan dan minuman makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam juga dapat mempercepat laju perpindahan. Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization’s International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) telah mengkategorikan styrofoam sebagai bahan carsinogen (bahan penyebab kanker).

Step 11, Ayo tanam pohon. Setiap hari kita selalu menggunakan oksigen (O2) untuk berbagai aktivitas yang kita lakukan dan kemudian seluruh aktivitas tersebut menghasilkan karbondioksida (CO2). Selama ini kita telah memperlakukan alam secara tidak adil. Kita tidak pernah membayar sedikitpun atas oksigen yang telah kita gunakan. Kita selalu mengambil oksigen secara terus-menerus tanpa sedikitpun menabung untuk penyerapan karbondioksida yang dihasilkan oleh kita juga.

Semua itu merupakan beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk membuktikan kepedulian kita terhadap bumi. Try that at your home and your community to save our world guys…!

*) Mahasiswi ITS/Bendahara Umum HIMAS PUSAT

2 komentar:

HARSANI GHARIB mengatakan...

bagus.. bgt... uy...dunia akan bergetarlewat tulisan anda...sukses! save our earth.. n save our island.. sapeken mo tenggelam lho!

PONDOK PESANTREN ANNUR mengatakan...

Good veru good